Menikmati Sensasi Makan di Sego Nggeneng Mbah Marto Yogyakarta
Yogyakarta memang menjadi salah
satu tujuan wisata populer di Indonesia. Selain terkenal dengan kota pelajar
dan wisata, Yogyakarta juga terkenal sebagai kota dengan keunikan kulinernya. Oleh
sebab itu datang ke Yogyakarta tak lengkap rasanya jika tidak berburu kulinernya
yang begitu khas. Tak hanya gudeg, berbagai macam kuliner lainpun juga begitu
akrab dengan lidah para pelancong yang datang di kota ini.
Sate Klathak misalnya, meskipun
kota ini dikenal sebagai kota gudeg. Sate klathak juga merupakan salah satu
makanan yang paling diburu oleh para wisatawan. Bukan itu saja, kali ini saya
akan mengajak anda untuk melihat salah satu kuliner unik dan menarik yang wajib
anda masukkan ke dalam daftar kuliner anda, yaitu Sego Nggeneng Mbah Marto.
Pasalnya, memang warung ini tidak
memiliki nama seperti warung pada umumnya. Sego nggeneng merupakan masakan
idola di tempat ini, sego berarti nasi dan nggeneng (jawa) yang berarti
terendam. Jadi sego nggeneng memiliki istilah nasi yang terendam kuah dan Mbah
Marto adalah pemiliknya. Kemudian masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan
sebutan Sego Nggeneng Mbah Marto. Dan kemudian nama ini menjadi sebutan yang
begitu akrab dengan penjaja kuliner Yogyakarta.
Sego nggeneng mbah marto berlokasi
di daerah Sewon, Bantul, Yogyakarta. tepatnya di Jalan Parangtritis sekitar km
6.5. dan kemudian anda masuk melewati gang kecil untuk menuju tempat ini yang
hanya bisa dilewati satu mobil. Letaknya memang terbilang tersembunyi, tapi hal
ini tidak menyurutkan para penjaja kuliner untuk datang kesini.
Menu di mbah marto ini beraneka
ragam, tapi yang sangat spesial adalah mangut lele. Bumbu dan racikanya sangat
pas dilidah, tak ayal pengunjung yang datang dan makan disini kebanyakan dari
luar kota. Selain masakanya yang nikmat, cara penyajianya pun juga sangat unik.
Berbeda dengan warung pada umumnya karena semua makanan disajikan di Pawon
(jawa) atau dapur.
Sekilas memang tidak terlihat
seperti warung makan. Karena didalam rumah kita hanya mendapati orang-orang
yang sedang makan saja tanpa melihat penjualnya dan Jika anda datang kesini
disarankan anda langsung menuju dapur atau pawon tadi. Jika anda sudah di dapur
anda akan melihat nenek yang sedang duduk dan dikelilingi panci-panci makanan.
Itulah Mbah Marto sang pemilik warung.
jangan lupa lauknya pake mendoan
BalasHapus