Breaking News
recent

Setiap Orang Wajib Ber-ILMU



Mencari ilmu merupakan kewajiban setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa atau anak-anak, tidak terbatas apapun itu dan tidak membedakan siapapun. Organ manusia yang bernama otak memiliki hak untuk bekerja sesuai fungsinya yaitu mencari, mengolah objek menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan atau informasi tersebut, bisa menggunakan media, atau pun mencari sumber ilmu tersebut langsung kepada subjeknya atau istilah lain Guru. Guru merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk men-transfer kan ilmu pengetahuan kepada orang lain.

Dalam istilah lain, digambarkan pada kisan Nabi Musa A.S yang diutus oleh Alloh untuk berguru kepada khidir, dari peristiwa peristiwa yang dialami nabi musa oleh para ilmuwan memberikan pendapat bahwa musa merupakan representasi dari ilmu hushuli dan khidir sebagai ilmu hudhuri.

Ilmu hushuli adalah ilmu yang memisahkan subjek ilmu pengatahuan (‘alim) dan objek ilmu pengetahuan  (ma’lum). Kehebatan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuanya untuk menguasai-menguasai objek-objek diluar dirinya. Beberapa ilmuwan yang tergabung dalam ilmu hushuli umumnya dari para filsuf, fukaha, dan teolog.

Sedangkan ilmu hudhuri adalah ilmu yang tidak memisahkan antara subjek dan objek. Manusia diciptakan dalam bentuk paling sempurna yang dilengkapi dengan alat-alat kecerdasan internal yang memungkinkan mengakses sesuata yang ada dalam dirinya, dengan media pendalaman batin. Kelompok yang lebih dekat dengan aliran ini ialah para sufi. Dalam sebuah hadis dijelaskan “barang siapa yang memahami dirinya maka ia akan diberi kesangguapan untuk mengenal tuhanNya (man ‘arofa nafsahu fa qad ‘arofa robbahu)” .

Pendekatan yang pertama membayangkan tuhan itu jauh (tarnsenden) sehingga perlu upaya ekstra untuk mendekatkan diri, yang kedua membayangkan tuhan lebih dekat (immanen) seperti istilah di alqur’an “kami lebih dekat dengan urat tenggorokan”. Kelompok yang kedua mengedepankan penyucian diri dalam bentuk tadzkirah, tashawuwuf, tashwir, tadzkiyah untuk menjernihkan kembali pengetahuan inti yang pernah dibekali sejak lahir.













Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.