Enam Pejuang Keagamaan di Indonesia
Kemerdakaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak lepas dari jasa pahlawan-pahlawan yang berjuang dalam
mempertahankan tanah air dan berjuang keras untuk mengusir penjajah. Para pejuang berperan sesuai dengan kemampuannya
masing-masing, bidang agama, sosial, politik, dan lain-lain.
Pahlawan sejatinya bukan hanya
gelar yang disematkan dan ditetapkan oleh Negara, akan tetapi pahlawan
merupakan seseoramg yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan bangsa
Indonesia. Bahkan, hingga saat ini kita masih bisa merasakan jasa-jasa itu
meskipun raganya sudah mati. semoga beliau mendapatkan tempat yang tepat disisi
tuhan. Amin
Berikut ini adalah pahlawan yang
memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dan perubahan bangsa Indonesia di
bidang keagamaan.
Hasyim As’ari
Salah satu ulama’ yang memiliki
andil besar terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia adalah KH.
Hasyim Asy’ari. Beliau adalah pendiri oragnisasi keagamaan Nahdhatul Ulama’ (NU),
sebuah organisasi massa islam terbesar di Indonesia. Di kalangan nahdhiyyin dan
ulama’ pesantren beliau dijuluki Hadratus Syekh , yang berarti Maha Guru.
KH. HasyimAsyari lahir di desa
Gedang, Kecamatan Diwek, Jombang Jawa Timur pada tanggal 10 April 1875. Beliau
memiliki 2 (Dua) istri yaitu Nyai Nafiqoh dan Nyai Masruroh, dari kedua istri
tersebut, beliau dikaruniai 7 (Tujuh) anak perempuan dan 8 (delapan) anak
laki-laki.
Perjuangan KH. Hasyim Asy’ari
dimulai pada tahun 1899, sepulangnya dari Makkah. Kemudian beliau mendirikan
pesantrenTebu Ireng, yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpenting di
jawa pada abad ke-20. Pada tahun 1926, KH.Hasyim Asyari menjadi salah satu
Pemrakarsa berdirinya Nahdhatul Ulama’ (NU). Ini buah penting pejuangan beliau
bagi perkembangan bangsa Indonesia.
Ahmad Dahlan
KH. Ahmad Dahlan memiliki nama
kecil Muhammad Darwisy, beliau lahir di Yogyakarta 1 Agustus 1868. Ia merupakan
anak keempat dari tujuh bersaudara dan keturunan kedua belas dari Sunan Maulana
Malik Ibrahim (salah satu anggota Wali Songo). Perjuangan beliau terhadap
perkembangan bangsa Indonesia bermula dari bidang pendidikan. Kemudian Ahmad
Dahlan mendirikan sebuah oraganisasi yang bernama Muhammadiyah yang bergerak
dalam bidang kemasyaralatan dan pendidikan.
Dalam bidang pendidikan Ahmad
dahlan mereformasi sistem pendidikan pesantren zaman itu, yang menurutnya tidak
jelas tidak jelas jenjangnya dan tidak efektif metodenyaa lantaran mengutamakan
hafalan dan tidak merespon ilmu pengetahuan umum. Kegiatan dakwah pun tidak
ketinggalan, beliau semakin meningkatkan dakwah dan ajaran pembaruanya.
Melalui organisasinya lantas
beliau mendirikan banyak masjid, sekolah, Rumah Sakit dll. Semakin
berkembangnya organisasi Muhammadiyah kemudian pada tahun 1918, Ahmad Dahlan
membentuk organisasi Aisyiyah yang khusus di peruntukkan kaum wanita. Ia
termasuk satu-satunya ulama’ islam di Indonesia yang melakukan perbaikan
pendidikan dan perbaikan kehidupan umat melalui Organisasi.
KI Bagus Hadikusumo
Ki Bgaus Hadikusumo dikenal
sebagai salah satu pahlawan perintis kemerdekaan Nasional Indonesia, lahir di
Yogyakarta, 24 November 1890 dengan nama R. Hidayat. Ia putra ketiga dari lima
bersaudara. Dalam usia 20 Tahun Ki Bagus menikah dengan Siti Fatmah dan
memperoleh 6 anak. Setelah Siti Fatmah meninggal, beliau menikah lagi dengan
wanita pengusaha dari Yogyakarta bernama Mursilah dan dikaruniai tiga anak. Ki
Bagus kemudian menikah lagi dengan Siti Fatimah setelah istri keduanya
meninggal dunia dan dikaruniai lima anak.
Peranan beliau bagi kemajuan dan
perkembangan bangsa Indonesia. Salah satunya gagasanya tentang islamisasi dasar
Negara. Semasa menjadi pemimpin Muhammadiyah, Ki Bagus termasuk dalam anggota
BPUPKI dan PPKI. Peranya sangat besar dalam perumusan Mukadimah UUD 1945 dengan
memeberikan landasan ketuhanan, kemanusiaan, keberadaban, dan keadilan.
Pokok-pokok pikiranya dengan memberikan landasan-landasan itu dalam Mukadimah
UUD 1945 itu disetujui oleh semua anggota PPKI.
Nurcholish Madjid
Prof. Dr. Nurcholish Madjid atau
biasa dipanggil Cak Nur merupakan seorang cendekiawan, pemikir islam, dan
budayawan Indonesia. Cak NUr lahir di Jombang 17 Maret 1939. Cak Nur dibesarkan
dikeluarga terpandang di Mojoanyar, Mojokerto, Jawa Timur. Beliau menimba ilmu
di beberapa pondok pesantren , kemudian melanjutkan studi kesarjanaan di IAIN
Jakarta dan melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Chicago, Amerika
Serikat.
Sebagai contoh pembaruan dan
cendekiawan muslim Indonesia, gagasan yang diutarakan sering dianggap
kontroversial, terutama gagasan menegani pembaruan Islam di Indonesia.
Pemikiranya dianggap sebagai pendorong pluralism dan keterbukaan mengenai
ajaran Islam di Indonesia. Cak nur berjasa ketika bangsa Indonesia krisis
kepemimpinan pada tahun 1998. Beliau sering diminta nasihat oleh Presiden
Soeharto terutama mengatasi gejolak pasca kerusuhan Mei 1998 di Jakarta setelah
Indonesia dilanda krisis hebat. Atas saran Cak Nur, maka Presiden Soeharto
mengundurkan diri dari jabatanya sebagai presiden utuk menghindari gejolak
politik yang lebih parah.
TAN MALAKA
Ibrahim gelar Datuk Malaka adalah
Bapak Republik Indonesia, seorang pemimpin sosialis, dan politisi. Pejuang yang
militant, radikal,ndan revolosioner ini melahirkan pemikiran-pemikiran yang
berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dengan perjuangan gigih, maka ia dikenal sebagai tokoh revolosioner yang
legendaris.
Beliau lahir di Nagari Pandam
Gadang, Suliti, Sumatra Barat pada tanggal 2 Juni 1897. Kiprah beliau dalam
perkembangan di Indonesia adalah semangat pergerakan revolusioner dalam
pemerintahan Hindia Belanda. Beliau juga merencanakan suatu pengorganisasian
dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI untuk menyusun system
tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan aksi komunis,
keahlian bericara, jurnalistik, dan keahlian memimpin rakyat.
Perjuangan Tan Malaka tidaklah
hanya sebatas pada usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, lebih dari itu
juga pada gerakan-gerakan melawan ketidakadilan. Misalnya, yang dilakukan para
buruh terhadap pemerintahan Hindia – Belanda lewat VTSP dan aksi-aksi
pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat propaganda yang ditujukan
kepada rakyat agar rakyat dapat melihat ketidakadilan yang diterima oleh kaum
buruh.
KH Abdurrahman Wahid
Lahir di Jombang, 7 September
1940. KH Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan sebutan Gus Dur, ialah putra
dari pasangan Wahid Hasyim (Pahlawan Nasional). Gus Dur adalah guru bangsa,
reformis, cendekiawan, pemikir dan pemimpin politik. Gus Dur terpilih menajdi
Presiden RI ke-4 setelah dipilih MPR hasil Pemilu 1999.
Gus Dur mendapat pengalaman
politik pertamanya pada Pemilihan Umum Legislatif 1982, saat berkampanye untuk
Partai Persatuan Pembangunan. Pada masa
kepemimpinanya, beliau banyak mempelopori kesepakatan-kesepakatan dengan daerah
yang bermasalah seperti Aceh dan Papua. Juga menyepakati tahun baru imlek
sebagai hari libur opsional. Selain hal tersebut, Gus Dur juga menjadi tokoh
utama yang mereformasi militer dan mengeluarkan militer dari ruang social –
politik.
Tidak ada komentar: