Delapan Negara Terbaik untuk Tempat Tinggal Bagi Anda Setelah Pensiun
Semakin bertambahnya umur
seseorang sering dikatakan semakin tua dan semua orang pasti mengalaminya. Fungsi
dan peran organ tubuh menurun juga seiring dengan bertambahnya umur. Sehingga
dapat menikmati hari tua dengan kebahagiaan, ketenangan, kenyamanan adalah
harapan semua orang. Semua itu selain ditentukan oleh dirinya masing-masing
ternyata ditentukan juga dengan faktor eksternal seperti kondisi lingkungan,
kehidupan sosial, dan perhatian pemerintah.
Menurut data terakhir ada sekitar
901 juta orang yang memiliki umur 60 tahun keatas. Dan Pada tahun 2050, jumlah
itu akan mencapai 2,1 miliar orang, atau 21,5 persen dari populasi global. Usia
60 tahun sebagian orang mengatakan sebagai usia pension. Dengan melihat data
tersebut tidak dipungkiri jumlah itu akan terus meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah warga yang mendekati masa pensiun tersebut.
Tapi pengalaman orang di kemudian
hari sangat bervariasi tergantung pada di mana mereka tinggal. Indeks AgeWatch global baru-baru ini
menilai 96 negara untuk menentukan tempat terbaik untuk tinggal orang yang
berusia 60 tahun keatas atau usia pensiun . Negara-negara ini meliputi lebih
dari 90 persen dari populasi dunia yang berusia 60 dan lebih.
Penilaian tersebut didasarkan
pada empat kategori: Pertama, status kesehatan. Kedua, jaminan pendapatan.
Ketiga, kemampuan (diukur dengan status pekerjaan dan tingkat pendidikan). Dan
Keempat, lingkungan yang mendukung
(diukur dengan akses ke transportasi umum, keselamatan fisik, hubungan sosial
dan kebebasan sipil).
1.
Swiss
Swiss peringkat
pertama sebagai negara terbaik menjadi tempat
tinggal bagi anda yang berusia 60 tahu atau lebih. Di Negara ini memiliki kebijakan dan program
untuk mensosialisasikan kesehatan dan lingkungan , sehingga Negara ini mendapat
rank teratas. Swiss juga mempunyai tingkat rata-rata tertinggi untuk hubungan
sosial dan
2.
Norwegia
Norwegia
memiliki peringkat tinggi pada kategori kemampuan, dari 71 persen angkatan
kerja dengan usia masa pensiun dan
hampir 15 persen lebih tinggi dari rata-rata regional. Norwegia juga memiliki
tingkat tertinggi pencapaian pendidikan antara orang-orang yang lebih tua.
3.
Swedia
Swedia
menawarkan pekerjaan yang tinggi dan tingkat pencapaian pendidikan jika
dibandingkan dengan rata-rata regional seseorang dengan usia 60. Orang dewasa
di sini juga melaporkan kepuasan yang tinggi dengan keselamatan, kebebasan
sipil dan transportasi umum.
4.
Jerman
Jerman
juga peringkat tinggi dalam kategori kemampuan, dengan tingkat pencapaian
pendidikan tertinggi kedua di antara orang dewasa yang lebih tua. Negara ini
memiliki peringkat tinggi dalam keterhubungan sosial dan kebebasan sipil, sehingga memiliki harapan hidup sehat yang
mendekati rata-rata regional
5.
Kanada
Kanada mendapat
rank kelima, yang mendapat nilai tertinggi pada kategori kesehatan dengan hidup
rata-rata di atas dan harapan hidup sehat. Negara ini juga peringkat tinggi
dalam jaminan pendapatan, dengan cakupan pendapatan pensiun 97,7 persen, dan
tingkat kemiskinan 6,8 persen, yang merupakan bawah rata-rata regional.
6.
Belanda
Peringkat
keenam, Belanda memiliki tingkat kemiskinan di usia pensiun kurang dari 3
persen dari 100 persen orang di atas
usia 65 yang menerima pensiun. Selain hal tersebut, orang dengan masa pensiun
melaporkan kepuasan tertinggi adalah hubungan sosial dan kebebasan sipil.
7.
Islandia
Islandia
membanggakan angka kemiskinan pada usia tua terendah di wilayah tersebut
sekitar 1,6 persen. Negara ini juga
peringkat tinggi dalam kategori kesehatan, dengan harapan hidup 25 tahun
tambahan pada usia 60 tahun. Islandia mendapat peringkat tinggi dalam kepuasan
dengan hubungan sosial, keamanan, transportasi umum dan kebebasan sipil.
8.
Jepang
Jepang memiliki
jumlah penduduk dengan masa pensiun atau usia 60 tahun keatas tertinggi di
dunia, dengan sepertiga dari penduduknya di atas usia 60. Negara ini menempati
urutan pertama dalam kategori kesehatan dengan harapan hidup 26 tahun tambahan
pada usia 60. Jepang melaporkan kepuasan tertinggi pada hubungan sosial,
keamanan dan kebebasan sipil.
Tidak ada komentar: