Breaking News
recent

Pembelajaran Berbasis Perpustakaan

 

Norma Fitriastuti, SIP

NIP 19860608 201101 2 002

 

Dalam lingkungan dunia pendidikan memang mulai berkembang sistem-sistem yang digunakan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang telah ada. Sistem yang semakin berkembang akhirnya bersinergi dengan teknologi informaasi yang bersama-sama bertujuan  untuk menuju satu titik pembelajaran yaitu pembelajaran mandiri.

 Perpaduan kedua unsur  tersebut akan tercipta sebuah rancangan dimana para murid dapat belajar secara interaktif dengan pengampu mata pelajaran yang ada. Banyak hal yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran interaktif ini, tentunya dalam memantau dan mengawasi sejauh mana para murid menggunakan referensi atau sumber belajar selain yang digunakan sebagai buku pegangan disekolah. Dari sisi ini guru dapat menilai langsung dari sudut kognitif murid, sehingga penilaian dari segi intelektualitas dilihat dari ketrampilan mencari sumber-sumber belajar yang lain.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan dunia pendidikan juga merujuk pada bidang-bidang terkait yang menunjang suksesnya pendidikan itu sendiri, salah satunya perpustakaan. Kehadiran perpustakaan dilingkungan sekitar  terutama pendidikan memang sudah tidak asing lagi, namun peran perpustakaan yang berjalan sebagaimana fungsinya masih minim dan beberapa masih tergantung pada lembaga induknya.

Perpustakaan memiliki peran penting dalam menstimulasi peserta didik untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan kompetensinya dalam bidang akademik maupun non akademik. Konsep pembelajaran berbasis perpustakaan sangat ideal dimana perpustakaan berkontribusi terhadap pembelajaran dalam menyongsong pembelajaran abad 21.

Terdapat 3 (tiga) teori yang di dapat diterapkan dalam mengembangkan konsep pembelajaran berbasis perpustakaan.

·         Creative Learning

·         Cooperative Learning

·         Collaborative Learning

 A.    Creative Learning

Dalam menumbuhkan sisi kreatifitas peserta didik sebenarnya tidak murni didapatkan di sekolah saja, namun ketika berada disekolah semua bidang yang terkait harus mendorong untuk menumbuhkan sisi kreatifitas tersebut salah satunya adalah perpustakaan. Perpustakaan dalam hal ini membantu dari segi media, sumber informasi, referensi, tata ruang yang nyaman dan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga akan tercipta kondisi pembelajaran yang kondusif dan efektif.

Dalam konsep pembelajaran kreatif faktor eksternal berperan besar terutama menjadikan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga proses transfer pengetahuan dapat diterima dengan baik oleh murid. Selain itu kepekaan murid dalam mencari solusi atas daya serap terhadap pengetahuan akan mulai terbentuk.

Dari sisi pencarian ide dan pencarian solusi ini perpustakaan masuk sebagai media yang berfungsi untuk mengarahkan dan pemberian referensi yang tepat. Fungsi lain yaitu mendorong peserta didik untuk menumbuhkan sisi kreatifitas dalam bidang penulisan, membaca, seni grafis (mading), maupun bidang jurnalistik lainya. Salah satunya mendorong para peserta didik untuk aktif dalam dunia tulis menulis di media baik di media lokal sekolah maupun nasional.

 B.     Cooperatif Learning

“Cooperative learning is a successful teaching strategy in which small teams, each with students of different levels of ability, use a variety of learning activities to improve their understanding of a subject. Each member of a team is responsible not only for learning what is taught but also for helping teammates learn, thus creating an atmosphere of achievement.”

 “strategi pembelajaran yang sukses dimana para murid dibentuk secara tim atau berkelompok dengan  tingkat kemampuan di bidang yang bermacam-macam. Para murid juga dipacu dengan media dan cara belajar yang bervariatif sehingga dapat meningkatkan kepahaman antar peserta dalam memahami subjek pengetahuan. Setiap anggota juga dibebani tanggung jawab untuk saling bertukar pikiran, diskusi dan membantu anggota yang lain sehingga tercipta suasana prestasi”

 Dari sisi perpustakaan memaknai theory cooperative learning ini sebagai rombongan belajar (RomBel) sebagaimana yang di bentuk oleh kurikulum sekolah. Peran perpustakaan dalam hal ini yaitu dengan memberikan fasilitas referensi yang sangat memadai dan mendorong kelompok belajar untuk mencari solusi permasalahan dalam memahami materi yang telah diajarkan secara mandiri.

 Kedepan, perpustakaan juga akan menerapkan penelusuran bakat/minat secara spesifik dengan sistem cooperative learning ini. Tujuanya untuk meningkatkan kemandirian dalam memahami materi pelajaran serta membiasakan para peserta didik untuk belajar mencari referensi-referensi lain yang terkait, sehingga pelajaran yang disampaikan oleh pendidik dapat dipahami secara utuh.

 C.    Collaborative Learning

Merupakan kegiatan pembelajaran yang berkolaborasi dengan pustakawan. Kolaborasi ini sebagai media komunikasi dan bekerja sama antara guru dan pustakawan dalam proses transfer pengetahuan maupun membekali siswa dengan kemampuan literasinya. Dalam hal ini peserta didik dibekali kemampuan untuk mandiri dan cerdas dalam menelusur dan menemukan sumber informasi yang dibutuhkan.

Selain hal tersebut, kemampuan lain yang perlu di tumbuhkan adalah berbagi informasi. Sehingga ilmu pengetahuan yang dimiliki juga bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya menjadi konsumen informasi tetapi juga didoring menjadi produsen informasi. Kegiatan yang dapat dilakukan dengan cara pelatihan menulis, pembuatan blog/website, pelatihan public speaking, pelatihan presentasi dan lain sebagainya.

 Dengan ketiga teori tersebut tujuan pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa akan terwujud. Semua bidang terlibat aktif dalam meningkatkan kemampuan akademis maupun non akademis peserta didik dan membekali siswa dalam kemampuan literasi sehingga peserta didik mampu memilih dan memilah informasi yang dibutuhkan serta memanfaatkan informasi secara cerdas dan bijaksana.

 

 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.